(foto : www.bisnis.com)
Dalam acara Business Sharing “Mengenal Lebih Dekat Ganjar Pranowo dan Taj Yasin” di Hotel Crown Semarang, Jumat (04/05/2018), Ganjar Pranowo mengaku siap membantu pengusaha jika ada kesulitan dalam berbisnis. Ganjar Pranowo meminta para pengusaha terbuka dengan masalah yang dihadapi. Jika sedang ada masalah dalam berbisnis, Ganjar Pranowo meminta pengusaha untuk menghubungi dirinya secara langsung.
Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa dirinya akan mencarikan solusi dan juga akan menghadirkan wakil pemerintah pusat atau dinas terkait untuk memecahkan permasalahan para pengusaha. “Bapak Ibu kalau ada persoalan urgent dan butuh keputusan segera, telepon saya saja. Kalau perlu ada terobosan kita dobrak bareng-bareng,” kata Ganjar Pranowo.
Dalam acara business sharing tersebut, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta Ganjar Pranowo lebih berani mengambil kebijakan yang pro-pengusaha. Ketua Kadin Jateng Krukit Wicaksono mengatakan bahwa kalangan pengusaha di Jawa Tengah membutuhkan seorang gubernur yang mudah diajak berkomunikasi dan mampu memberikan solusi atas sejumlah permasalahan yang dihadapi pengusaha.
Krukit Wicaksono mengatakan, “Sekarang kita butuh gubernur yang enak diajak rembugan, enak diajak komunikasi dan memberi solusi dunia usaha. Saya yakin kalau terpilih untuk periode kedua, Mas Ganjar pasti lebih berani karena enggak ada beban. Lebih all-out memberikan yang terbaik untuk teman-teman (pengusaha).”
Krukit Wicaksono berterus terang bahwa menurutnya di periode pertama kepemimpinan Ganjar Pranowo kurang memberikan perhatian pada dunia usaha besar dan lebih memprioritaskan perkembangan industri kecil dan menengah. “Kita ingin jadi SKPD non APBD baik di sektor turisme dan inovasi. Kita tidak bisa kerja sendiri, kita butuh support dari jenengan (Ganjar Pranowo) dan Gus Yasin,” tegas Kukrit.
Sejumlah permasalahan disampaikan dalam business sharing tersebut, selain dari Kadin Jateng juga ada masukan dari Apindo, Gapensi, Iwapi dan REI. Beberapa masalah yang muncul antara lain mengenai pajak yang terlalu tinggi, pengurusan perizinan di kabupaten/kota yang berbelit, serta pengurusan sertifikat tanah di BPN yang lama dan mahal.
Kepada para pengusaha, Ganjar Pranowo meminta pengusaha untuk lebih aktif membuka komunikasi dan tidak menunggu pertemuan formal untuk menyampaikan masalah yang dihadapi. “Saya bisa dudukkan Dirjen Pajak di sini, Bapak Ibu bisa tanyakan soal pajak sebanyaknya, bupati, wali kota yang menyulitkan sampaikan saya bantu komunikasinya,” kata Ganjar Pranowo.
Sementara itu Taj Yasin menyoroti bisnis pariwisata yang memiliki potensi besar. “Pariwisata yang booming akan menumbuhkan pelaku usaha dari kecil sampai besar, baik industri kreatif maupun jasa. Saya ingin mengajak masyarakat Jawa Tengah mandiri, agar pemerintah tidak disibukkan membantu dari awal tapi membantu menumbuhkan usaha menjadi besar,” kata Taj Yasin.
Be the first to comment