Foto : Zuhdiar Laeis
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan keresahannya terkait maraknya fitnah dan hoaks yang tersebar di sosial media akhir-akhir ini. Menurut gubernur Jateng terpilih 2018-2023 tersebut, tukang fitnah sekarang ini telah menjadi “profesi baru” terutama menjelang Pemilu atau Pilkada.
“Fitnah ini menjadi “profesi baru”. Setelah pemilihan gubernur (Pilgub Jateng 2018), saya tunggu-tunggu fitnahnya tidak muncul lagi,” kata Ganjar di Hotel Po Semarang, Jumat, 3 Agustus 2018. Pernyataan Ganjar Pranowo tersebut disambut gelak tawa tamu undangan acara Musyawarah Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jateng 2018.
Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa selama ini ia meminta jajaran pemerintah provinsi Jawa Tengah untuk membuat akun sosial media untuk menampung keluhan dari masyarakat. Dengan begitu jajaran pemerintahan bisa segera menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi warga Jateng dengan lebih cepat.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, “Saya edukasi semua untuk buat akun medsos, sebarkan nomor telepon. Tetapi, sebagian keluhan mereka tidak jujur. Apalagi yang disampaikan lewat medsos, apalagi (akun) anonim.”
Menurut Ganjar, secara umum evaluasi terhadap jajaran dinas sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam merespon informasi patut diapresiasi. Perkembangan teknologi semakin pesat, sehingga siapapun bisa membagikan informasi melalui tulisan, foto, dan video.
“Akan tetapi yang menakutkan seperti fitnah, serem, ngapusi, juga terjadi. Makanya saya dorong APJII di samping sebagai fasilitator, juga menjadi relawan Iptek. Semua sudah menyiapkan betul-betul perpindahan teknologi audio visual ini. Saya berpesan mari berinternet sehat, tidak hoaks, tampilkan prestasi,” kata Ganjar.
Be the first to comment