Dedication of Life Bung Karno Spirit Kader Komunitas Juang

St. Sukirno Kepala Badiklatda PDI Perjuangan Jawa Tengah saat memberikan sambutan pada Pelantikan Kader Komunitas Juang Angkatan 7C di Panti Marhaen, Kota Semarang (3/2) Dok. Derap Juang PDI Perjuangan Jawa Tengah

5 tahun lebih Komunitas Juang Jawa Tengah berkiprah. Berawal dari pilot project di Kabupaten Banyumas, saat ini organisasi sayap partai ini telah memiliki 4478 Kader yang tersebar di seluruh wilayah di Jawa Tengah. Komunitas Juang merupakan unit pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang bernaung dibawah PDI Perjuangan Jawa Tengah. Sebagai unit diklat, kegiatan rekrutmen & kaderisasi Kader Komunitas Juang diisi dengan mentoring dan penyampaian materi tentang ideologi.

St. Sukirno Kepala Badiklatda PDI Perjuangan Jawa Tengah berharap kepada para Kader Juang untuk bisa belajar dan mengamalkan materi pembinaan yang diberikan oleh Dewan Mentor yang banyak memuat nilai-nilai Pancasila. Materi tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman dan indikator dalam menentukan pilihan-pilihan hidup, tak terkecuali juga dalam memilih seorang pemimpin.

“Materi yang disampaikan oleh Dewan Mentor, adalah suatu indikator membuat anda mempunyai kelebihan bila dibanding dengan orang lain, misalnya saja, saudara-saudara nanti akan memilih pemimpin di negeri ini, apakah saudara akan memperhatikan orang itu Pancasilais atau tidak? Mampukah anda memperhatikan orang itu Pancasilais atau tidak bila saudara-saudara tidak pernah belajar Pancasila?” tegas St. Soekirno pada sambutannya dalam acara Pelantikan Kader Komunitas Juang Jawa Tengah Angkatan 7C (3/2) di Panti Marhaen, Kota Semarang.

Suasana pelantikan kader Komunitas Juang Angkatan 7C di Panti Marhaen, Kota Semarang (3/2) Dok. Derap Juang PDI Perjuangan Jawa Tengah

Dalam acara yang dihadiri oleh 252 Kader muda tersebut, pria yang akrab disapa Bung Kirno ini juga mengajak para kader untuk mencermati nilai-nilai yang terkandung pada teks Dedication of Life Bung Karno yang ditulis tahun 1966. Dirinya mengharapkan spirit Komunitas Juang haruslah mengabdi kepada Tuhan, tanah air dan Bangsa.

“Dalam Teks Dedication of Life, seorang Bung Karno yang merupakan sang proklamator, penggali Pancasila, mengakui bahwa dirinya adalah seorang manusia biasa, apalagi kita. Sama-sama harus kita akui sebagai manusia biasa, kita tidak sempurna! tetapi Komunitas Juang didalam dadanya harus mempunyai semangat dan spirit seperti Soekarno yang sebagai orang biasa tetapi setelah itu mengatakan hanya kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada tanah air dan bangsa,” tegas Mantan Rektor UNTAG Semarang ini dihadapan ratusan kader yang hadir. (FAE)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*