Kota Semarang – Tradisi yang sudah berjalan puluhan tahun di Panti Marhaen terus dipertahankan, sebagai bentuk merawat kepedulian dan kedekatan PDI Perjuangan dengan masyarakat kecil atau yang kerab kali disebut wong cilik.
Di mana pada tradisi yang saat ini berjalan, nampak para masyarakat yang memiliki latar belakang beragam sudah mulai memadati Panti Marhaen sejak pukul 14.30 WIB. Ada dari mereka yang bekerja sebagai pengayuh Becak, pedagang kaki lima, hingga masyarakat lansia.
Sebagaimana ditekankan oleh Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Abang Baginda Muhammad Mahfuz Hasibuan, bahwa kegiatan ini sebagai simbol penegas posisi PDI Perjuangan untuk senantiasa berjuang di sisi rakyat.
“Ini adalah simbol kehadiran Partai, kehadiran kader PDI Perjuangan untuk terus berada serta berjuang di sisi rakyat,” ungkap Abang Baginda sesaat setelah melakukan seremonial penyerahan daging hewan Kurban.
Selain itu juga diungkapkan oleh perwakilan Panitia Pengarah yang sekaligus anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Ir. Sulistyorini, bahwa hadirnya masyarakat kecil ini selalu menjadi energi dan penyemangat tersendiri untuk terus belajar lebih baik di dalam mengemban berbagai tugas dan tanggung jawab.
“Menjadi pengalaman yang berharga, untuk hari kemarin, hari ini, dan hari esok, agar senatiasa belajar kembali untuk lebih baik lagi,” sambung H. Ali Aksun.
Terlebih, pendistribusian yang berjumlah 1.200 kantong itu tuntas disalurkan hanya dalam hitungan 30 menit. Sehingga berbagai respons positif pun berdatangan dari para penerima, salah satunya Tatik (55) yang begitu antusias mengungkapkan suka citanya.
“Wah daginge akeh, meh tak gawe masak Rendang, terima kasih PDI Perjuangan,” tandasnya.
Sumber : Derap Juang
Be the first to comment