Kabupaten Temanggung – Di wilayah Temanggung dan Wonosobo, para pegiat seni tradisional tengah mendapat angin segar, pasalnya mereka diwadahi oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng, Muhammad Isnaneni dalam satu solidaritas bernama Barisan HOK-YA. Selain diwadahi, mereka juga mendapat support penuh dari Isnaeni, misalnya pemberian bantuan untuk pengembangan kesenian, audiensi, hingga dukungan logistik ketika akan menggelar pementasan.
Tak sendirian, Isnaeni dalam membina Barisan HOK-YA juga didampingi oleh Wakabid Rekrutmen dan Kaderisasi DPD Partai Jateng, Sofwan Dedy Ardyanto atau yang identik dengan sebutan SDA. Keduanya mempunyai tekad untuk bergotong-royong memperhatikan pegiat seni sebagaimana amanah Bung Karno dalam Trisaktinya, yaitu Berkepribadian dalam Berkebudayaan.
Barisan HOK-YA telah beberapa kali melakukan pentas di ruang publik, baik di Temanggung maupun Wonosobo. Tentunya, masyarakat menyambut hangat adanya pentas seni dari Barisan HOK-YA ini. Uniknya, setelah pentas, beberapa kelompok seni yang belum tergabung dengan Barisan HOK-YA mengajukan diri untuk ikut menjadi anggota, karena mereka melihat Barisan HOK-YA memberi ruang yang luas untuk seniman untuk berkarya dan berkreasi.
Dalam keterangannya, SDA menyampaikan jika Barisan HOK-YA dibentuk karena memiliki makna filosofis. “Kenapa dinamakan barisan, bukan paguyuban, bukan komunitas, bukan yang lain? Karena ini adalah para pegiat seni yang berbaris bersama PDI Perjuangan. HOK-YA, artinya nek wes ho’o njur iyo. Ada konsistensi antara apa yang kita pikirkan, kita ucapkan, dan kita lakukan,” paparnya.
Salah satu yang fenomenal adalah ketika Barisan HOK-YA dikutsertakan untuk memeriahkan Rapat Internal TPD Ganjar-Mahfud di GOR Jatidiri (04/11) lalu. Isnaeni menerangkan terdapat 600 seniman yang dikerahkan untuk menampilkan tari tradisional di hadapan Ketua DPP PDI Perjuangan Mbak Puan Maharani, Calon Presiden Ganjar Pranowo, dan sejumlah tokoh-tokoh penting PDI Perjuangan serta koalisi di Jateng.
Di hadapan 7.000 peserta Rapat Internal TPD Ganjar-Mahfud, Barisan HOK-YA dijelaskan oleh Muhammad Isnaeni menampilkan tiga koreo tarian yang disiapkan khusus. Pertama adalah Kuda Lumping (Jaran Kepang), kemudian diteruskan dengan Banteng Gidro, dan Dolalak. Perform tersebut nampaknya mendapat apresiasi yang begitu luar biasa, bahkan beberapa peserta terlihat ikut menari di samping pasukan Barisan HOK-YA.
Be the first to comment