Seorang Korea Harus Memiliki ‘Tri Fokus’, Ini Penjelasan Bambang Pacul

korea
Foto: Komandan Bambang Pacul (kiri) bersama Puthut EA (kanan) ketika berada dalam acara Peluncuran Buku “Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul” di Yogyakarta pada Jumat (14/06/2024).

Komandan Bambang Pacul selalu memiliki gagasan tersendiri terkait prinsip-prinsip seorang pejuang, khususnya bagi kaum kecil yang ia sebut sebagai seorang “korea”. Menurutnya, seorang korea harus memiliki “Tri Fokus” untuk bisa mewujudkan semua rencananya dengan baik.

Adapun fokus pertama adalah Don’t Worry Be Happy, yaitu suatu prinsip ketenangan batin untuk mengendalikan segala kegundahan, kegelisahan, ataupun kegalauan. Ia menyebut bahwa dalam fokus pertama ini, seorang korea harus pandai membuat suasana hati menjadi senantiasa gembira.

Suasana hati yang gembira akan membuat seorang korea mampu menikmati semua aktivitasnya, dan dengan menikmati tersebut, maka seorang korea dapat berpikir dengan jernih.

Kedua, fokuslah pada solusi. Seorang korea pasti akan mengalami banyak hambatan ataupun cobaan ketika ia berusaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Baik tantangan dan hambatan dari internal pribadi, ataupun tantangan eksternal berupa lingkungan atau orang lain. Bahkan dari tantangan tersebut, acap kali seorang korea akan menemukan masalah.

Hal yang terpenting dari penyelesaian masalah adalah dengan berfokus pada solusi. Hal ini berarti seorang korea tidak boleh terlena dengan masalah atau hambatan yang timbul, yang menyebabkan fokus seorang korea justru berpusat pada masalah tersebut, melainkan segala energi dan pikirannya ia fokuskan kepada solusi untuk menyelesaikan masalah.

Fokus ketiga adalah menjaga kesehatan. Kesehatan ini menjadi penting mengingat segala aktivitas untuk mencapai tujuan akan digerakkan oleh badan yang sehat. Sehingga, penting bagi seorang korea untuk menjaga pola hidup sehat, dan mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa berdampak pada menurunnya kesehatan, seperti merokok, dan lain sebagainya.

Ia mencontohkan usianya yang sudah 68 tahun dan telah dibayangi oleh berbagai hambatan karena faktor usia, namun dengan ia menjaga kesehatan, maka ia masih tetap memiliki kemampuan produktif yang dapat dimaksimalkan.

Tim Editor

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*