Ganjar Ajak Warga Jateng Waspadai Ancaman Banjir dan Tanah Longsor

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai mewaspadai ancaman bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah karena memasuki musim penghujan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak seluruh warga Jateng untuk tanggap bencana, salah satunya dengan menjaga lingkungan. Hal itu disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di ruang kerjanya, Kamis (25/10/2018).

Ganjar mengatakan Pemprov Jateng sudah berupaya melakukan penanggulangan bencana di musim penghujan, seperti longsor dan banjir. “Meski demikian, masyarakat harus terlibat. Saya beberapa waktu lalu berkunjung ke Klaten dan di sana mengikuti kegiatan resik-resik kali (bersih-bersih sungai). Klaten sudah ada sekolah sungai, mereka cukup lama membersihkan sungai dan berjalan bagus,” ujar Ganjar.

Ganjar meminta daerah lain untuk meniru kegiatan warga Klaten tersebut dengan menggiatkan bersih-bersih sungai. Ganjar juga mengingatkan kepada kepala daerah yang rawan bencana banjir untuk siaga dan mengantisipasi datangnya banjir bandang yang kerap melanda. “Saya selalu mengingatkan kepada daerah rawan banjir segera menggerakkan tim risiko bencana. Beberapa daerah memang harus diwaspadai musibah banjir, terutama di Kudus, Pati, Kebumen,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, beberapa daerah sudah mempersiapkan diri menghadapi musim penghujan saat ini, seperti Kota Semarang yang mengebut proses normalisasi sungai dan perbaikan saluran air. “Lihat saja di Kota Semarang, sekarang saluran airnya besar-besar. Ini hal yang bagus dan daerah lain juga mengikuti,” terang Ganjar.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana, mengatakan telah memetakan wilayah yang rawan bencana longsor di Jateng. Daerah itu, yakni Banjarnegara, Wonosobo, Karanganyar, Kebumen, Cilacap, Pekalongan, Brebes dan Pemalang. “Namun tingkat longsornya tidak bisa kami prediksi. Kalau banjir bandang sepertinya masih kecil kemungkinan, mungkin antisipasi tanggul jebol, di sungai Pemali Juwana, dan di Bengawan Solo,” ungkap Sarwa.

Sarwa menjelaskan selain banjir dan tanah longsor, yang juga patut diwaspadai adalah gempa bumi. “Bencana ini tidak bisa diprediksi, entah musim penghujan atau kemarau,” ujar Sarwa.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*