Puan Maharani: Kader PDI Perjuangan Harus Solid Satu Barisan

Kota Semarang – Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani mengingatkan pada seluruh jajaran Partainya untuk menjaga solidaritas dan soliditas. Menurutnya, kedua komponen itu adalah kunci untuk dapat menghadapi dinamika politik ke depan. Politisi PDI Perjuangan itu juga meminta kader dan tiga pilar PDI Perjuangan, baik di struktural, Legislatif, dan Eksekutif untuk taat asas dan disiplin menjalankan instruksi Partai.

Hal ini disampaikan Puan, sapaan akrab Ketua DPR RI itu ketika menghadiri acara silaturahmi yang digelar jajaran struktural DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah sebagai rangkaian HUT ke-48 PDI Perjuangan, di Panti Marhaen Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Pada acara itu pun dihadiri oleh kepala-wakil kepala daerah PDI Perjuangan di Jawa Tengah dan anggota DPR RI dapil Jawa Tengah dan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Fraksi PDI Perjuangan. Lalu hadir juga secara virtual 463 anggota DPRD kabupaten/kota, 35 DPC kabupaten/kota, 573 PAC, serta badan dan organisasi sayap PDI Perjuangan se-Jawa Tengah.

Membuka arahannya, Puan berbagi sedikit cerita tentang Jawa Tengah,“ sudah lama saya engga ke Jawa Tengah, ke Panti Marhaen. Perlu disampaikan, bahwa PDI Perjuangan di Jawa Tengah ini adalah satu keluarga besar. Kita satu keluarga besar, kita PDI Perjuangan Jawa Tengah sudah berkali-kali menjadi penentu kemenangan di Pileg dan Pilpres,” ungkapnya.

Meski demikian, mantan Menko PMK itu juga menekankan kepada seluruh kader untuk jangan kemudian lengah, justru harus waspada. Pencapaian ini, katanya, adalah buah proses panjang yang terbentuk dengan penuh dinamika dan pengalaman berharga. Terlebih, pada kesempatan itu Puan juga menegaskan tentang proses panjang yang dialaminya, yang berangkat memasuki ruang politik betul-betul dari dasar, dan tanpa menggunakan istilah karpet merah.

“Perlu dipahami teman-teman, bahwa saya hingga saat ini dapat berdiri di sini tidak karena adanya karpet merah, jelas melalui keringat dan proses panjang. Jadi dulu waktu pertama kali memasuki politik, saya ingat betul itu, saya itu keluar tempat penginapan pasti jam 7, dan pulang jam 11 atau 12 malam, bahkan hingga jam 2 pagi. Itu mengapa, ketika teman-teman berkunjung di Posko Puan Maharani di Solo itu bisa terlihat banyak foto yang berbeda, ada yang gemuk ada yang kurus, hehe, “ucap Puan sembari mencairkan suasana.

Puan menegaskan, langkah dan tujuan PDI Perjuangan tidak berhenti hanya sampai memenangkan Pemilu secara demokratis. Tetapi, kader-kader PDI Perjuangan di Eksekutif, Legislatif, dan struktural, harus bahu membahu mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai ideologi Pancasila dan jalan trisakti. Terlebih pada masa pandemi Covid-19, Puan mengingatkan agar kader PDI Perjuangan, mengoptimalkan kebijakan pencegahan penularan Covid-19.

“Tidak dibenarkan ada kader yang di luar barisan. Pimpinan Partai di setiap tingkatan agar memastikan seluruh kader dan tiga pilar Partai berada dalam barisan yang solid dan kompak. Laksanakanlah kewajiban tugas ideologis kita dengan tanpa memikirkan untung ruginya; Karma Nevad Ni Adikaratse; Ma Phaleshu Kada Chana,” sambung perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI itu.

Puan menegaskan, bahwa melalui proses panjang itulah seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan patut bersyukur. Terlebih, berjalan selama 48 tahun berkiprah, PDI Perjuangan terus memegang teguh ideologi Pancasila 1 Juni 1945 dan konsisten memperjuangkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.

Sebelum meninggalkan tempat acara, Puan turut meresmikan pameran foto yang digelar melalui hasil himpunan karya seluruh peserta lomba Foto Esai Marhaen dan Cagar Budaya. Selanjutnya, pada beberapa foto-foto yang dipamerkan itu pun dipilih oleh Puan untuk dijadikan pemenang versi Ketua DPR RI itu.  

Tim Editor

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*