Mbak Puan dan Pengalaman Politik yang Sangat Matang  

Mbak Puan
Foto: Mbak Puan Maharani (Tengah) saat Berada di Acara Pelantikan Anggota DPR RI Periode 2024-2029 di Kompleks Parlemen Senayan (01/10/2024)

Kota Semarang – Dr. (H.C.) Puan Maharani Nakhsatra Kusyala Devi, S.Sos merupakan politisi perempuan kelahiran Jakarta, 6 September 1973. Srikandi PDI Perjuangan yang akrab disapa Mbak Puan itu merupakan putri dari Presiden RI Ke-5, Megawati Soekarnoputri dengan mantan Ketua MPR RI, Alm. Taufiq Kiemas.

Mbak Puan menjadi perempuan hebat bukan saja karena dirinya punya garis keturunan sampai pada Sang Proklamator, Bung Karno. Pada dasarnya, ia menjadi cakap dan bijak dalam berpolitik karena ditempa oleh situasi lapangan langsung.

Karirnya di politik tidak ujug-ujug langsung berada di posisi yang mentereng. Step by step dilalui oleh Mbak Puan, sehingga ia berkembang menjadi politisi yang punya kompetensi sekaligus kapabilitas yang mumpuni.

Ketika usianya masih sangat muda, Mbak Puan dapat dikatakan sebagai orang yang senantiasa membersamai perjuangan politik ibunya, Megawati Soekarnoputri. Bahkan ketika orde baru mengintimidasi secara politik dan hukum terhadap keluarga Bung Karno. Di momen-momen itu, Mbak Puan tidak pernah meninggalkan ibunya untuk menyuarakan kebenaran yang sejati.

Di usia yang ke-36 tahun, Mbak Puan tercatat mengalami kenaikan karir politik yang mengejutkan. Setelah cukup lama ikut mengurus PDI Perjuangan, ia kemudian mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Dapil V Jateng yang meliputi Kota Surakarta, Kab. Sukoharjo, Kab. Klaten, dan Kab. Boyolali.

Kemudian, Mbak Puan terpilih menjadi Anggota DPR RI dengan torehan suara yang fantastis, yakni 242.504 suara, tertinggi kedua dari seluruh anggota parlemen periode 2009-2014. Di periode itu, ia dipercaya menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan menggantikan Tjahjo Kumolo yang menjadi Mendagri.

Untuk Pileg 2014, Mbak Puan mampu mempertahankan suara di Dapil-nya. Bahkan, suara tersebut naik menjadi 326.927 suara. Ini tentunya menjadi jumlah yang sangat banyak dan menjadi perolehan suara terbesar kedua di parlemen.

Karena juga memiliki peran strategis di pemenangan eksekutif, Mbak Puan kemudian diangkan menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusian dan Kebudayaan (Menko PMK). Di lembaga itulah Mbak Puan kemudian menunjukkan prestasinya dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta berkurangnya angka kemiskinan nasional.

Di tahun 2019, Mbak Puan kembali menunjukkan kapabilitas-nya dalam berpolitik. Untuk Pileg DPR RI, ia mampu mengantongi dukungan masyarakat di Dapil V Jateng sebanyak 404.034 suara, angka terbesar se-Indonesia.

Prestasi politik ditambah dengan pengalaman yang cakap, gaya politik yang luwes, serta mampu menjunjung tinggi aspek ideologi membuatnya kemudian dipercaya untuk memimpin DPR RI. Di bawah kepemimpinan Mbak Puan, DPR RI yang semula mendapat stigma buruk dari masyarakat perlahan berubah. Publik menilai DPR RI terus berbenah serta mampu untuk berprogres dari waktu ke waktu.

Di Pileg 2024 lalu, meskipun PDI Perjuangan secara politis mendapatkan serangan besar dari rezim penguasa, Mbak Puan tetap tampil layaknya sebuah bintang. Dapilnya yang berada di Surakarta seakan sulit untuk digoyang. Ia tetap kokoh menjadi pemenang di Dapil dengan torehan suara sebanyak 297.366.

Pada 1 Oktober 2024, Mbak Puan bersama dengan 579 Anggota DPR RI lainnya resmi dilantik di Gedung Kura-kura Jakarta. Mereka-lah nantinya yang akan melaksanakan tugas-tugas legislasi, penganggaran, hingga pengawasan berjalannya pemerintahan.

Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2018 Tentang MPR//DPR/DPD/DPRD (MD3), posisi ketua parlemen berhak diduduki oleh Partai politik pemenang. Megingat PDI Perjuangan mampu meraih hattrick Pemilu serta hanya terdapat calon tunggal yang diajukan, maka Mbak Puan akhirnya disetujui dan ditetapkan oleh peserta rapat paripurna menjadi Ketua DPR RI periode 2024-2029.

Tim Editor

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*