Menjadi partai ideologis bukanlah pilihan mudah. PDI Perjuangan dihadapkan pada rendahnya kecakapan dan tidak tersedianya media bagi partai dalam mengelola opini dan membangun komunikasi. Menurut lbu Megawati, PDI Perjuangan bahkan belum memiliki system data base yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu, kendala keterbatasan sumber pembiayaan di tengah-tengah kebutuhan anggaran pengelolaan partai juga semakin besar.
Partai dihadapkan pada kelangkaan kepemimpinan baik secara kualitas maupun kuantitas. Penga turan kelembagaan partai dianggap masih lemah karena terpusat pada satu tiang penyangga, yakni organisasi partai dari DPP hingga anak ranting. “Kita membiarkan tangan-tangan partai yang mengelola kekuasaan dan pemerintahan tidak diatur dalam AD/ART partai. lni menimbulkan kesulitan dalam membangun koordinasi dan sinergi lintas pilar penyangga partai. Kita akhirnya harus berhadapan dengan kenyataan, meluasnya kecen derungan fraksi berjalan sendiri-sendiri atau sebaliknya kegagalan struk tural partai dalam memberikan arahan bagi fraksi dan dalam membangun komunikasi dan sinergitas dengan kepala daerah,” tegas lbu Megawati.
PDI Perjuangan juga menghadapi persoalan kaderisasi dan penataan jenjang karier yang belum terlembaga dengan baik untuk menjadi partai idelogis. lbu Megawati mengingatkan: “Kita juga dihadapkan pada belum terlembaganya sistem dan mekanisme rekrutmen yang membuat proses regenerasi berjalan lamban dan kesulitan mendatangkan tunas-tunas yang dipersiapkan untuk menjadi calon pemimpin partai dan bangsa ke depan. Regenerasi memang ada “.
Namun menurut lbu Megawati, regenerasi di tubuh partai tidak secepat yang diharapkan. “Tetapi kita jangan salah kaprah seakan proses regenerasi tidak terjadi. Tengoklah ke daerah-daerah, cukup banyak tunas-tunas baru yang tumbuh. Tengoklah di parlemen kita, semakin banyak generasi muda berkiprah. Merekalah yang siap memimpin bukan saja PDI Perjuangan, tapi bangsa ini di masa mendatang yang saya yakin tidak terlalu lama lagi,” ujar Ketua Umum.
Tak kalah penting, lbu Megawati menyoroti rendahnya disiplin warga partai sebagai salah satu tulang punggung tegaknya partai ideologis. “Kita dihadapkan pada kemerosotan militansi anggota. Voluntarisme dan aktivisme memudar sebagai elan berpolitik digantikan dengan pertimbangan ‘untung-rugi’,” tegasnya.
( Derap Juang )
Be the first to comment