Cilacap – Gubernur Jateng nonaktif Ganjar Pranowo dua hari berkeliling di Cilacap. Ia mengunjungi banyak komunitas dan lembaga pendidikan keagamaan untuk bersilaturahmi.
Satu diantaranya yang menarik di Pasemuan Rumah Adat Daunlumbung. Komunitas penghayat kepercayaan ini punya rumah bersama di Jalan Pepaya RT 1 RW 4 Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan.
Sekitar 50 penghayat menyambut Ganjar di Pasemuan. Dialog pun tergelar dengan santai tanpa pengeras suara.
Ganjar mengapresiasi masyarakat Daunlumbung yang konsisten menjaga ajaran dan budaya leluhur. Selain laku urip yang menjadi pegangan, kerukunan dan saling tolong menolong adalah budaya yang harus terus disemai.
“Kerukunan itu pangkal kemajuan, kalau tidak rukun, berkelahi terus ya tidak bisa maju,” katanya, Rabu (6/6/2018).
Maka tidak ada satu persoalan pun yang bisa jadi alasan untuk tidak rukun. Termasuk pemilihan kepala daerah.
“Jangan sampai pilkada sudah selesai tapi nesune (marahnya) masih, jangan, ini cuma pilkada, lebih penting dulure tanggane,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengunjungi PT Wahana Kasih Mulia. Pabrik di Kedungreja ini mengajar Ibu-ibu rumah tangga keterampilan menjahit dan membuat barang kebutuhan bayi. Dari matras, gendongan, bantal, selimut, boneka, hingga baju bayi. Pasarnya sudah merambah babyshop seluruh Indonesia.
Ganjar berdialog dengan manajemen dan karyawan pabrik. Terpenting dari sebuah produk, menurut Ganjar, adalah kreatifitas.
“Ada kesan kreatif di sini , orang yang kreatif itu pasti adaptif. Jadi karyawan tidak cukup hanya kerja keras. Harus kreatif dan inovatif. Dari karyawan bisa jadi pengusaha, mumpung diberi kesempatan sama pak Yaqub (pemilik pabrik) untuk jadi sub menyuplai bahan,” katanya.
Soal kreatifitas juga dibahas Ganjar di Pondok Pesantren Rubat Mbalong El Firdaus di Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja. Di pondok ini santri-santrinya dilibatkan dalam berbagai unit usaha. Dari pertanian hingga produksi sandal unik dengan merek “Kentir”.
Ganjar adalah salah satu konsumen Kentir. Ia sudah punya dua pasang yang dibeli ketika berkunjung tahun lalu.
Ia mengaku senang dengan ponpes inovatif yang diasuh KH Muhammad Ahmad Hasan Mas’ud (Gus Hasan) ini.
“Dengan model pendidikan seperti di sini, besok lulus santri datang ke saya bukan hanya bawa proposal minta duit, tapi proposal bawa ide. Syukur sudah mencoba jadi pondasi bisnis sudah ada tinggal dikembangkan. Saya bisa bantu dr sisi permodalan,” kata Ganjar.
Be the first to comment