Kota Semarang – Nama Andika Perkasa kini booming di Jawa Tengah sebagai Calon Gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan. Bersama dengan Hendrar Prihadi atau Hendi, keduanya dipastikan bakal menjadi kompetitor koalisi besar di wilayah berjuluk ’Kandang Banteng’.
Meskipun hanya PDI Perjuangan yang menjadi Partai politik pengusung Andika-Hendi pada Pilgub Jawa Tengah 2024, tapi kans kemenangan tetap-lah terbuka lebar. Keduanya menegaskan tidak akan pernah gentar, karena rakyat menjadi koalisinya.
Apalagi, Andika dijuluki oleh khalayak umum sebagai ’Rambo’. Tentunya, julukan itu tidak serta merta lahir begitu saja. ’Rambo’ adalah karakter/tokoh yang mampu menyelesaikan misi secara sempurna. Bahkan, ia mampu mengalahkan musuh, sekalipun sendirian.
Pun begitu dengan Andika, saat ini hanya PDI Perjuangan yang membersamai langkah politiknya. Jika berkaca dari serial ’Rambo’, Andika jelas punya kekuatan yang tidak bisa dipandang remeh.
Jika ’Rambo’ sendirian saja bisa menang, maka bagaimana jika banyak unsur yang turut memberikan support? Jelas jawabanya kemenangan itu bakal semakin kentara. Itu yang terjadi dengan Andika, saat ini; ratusan ribu kader PDI Perjuangan, simpatisan, relawan, dan puluhan juta rakyat Jawa Tengah bakal ikut aktif bergotong-royong untuk memenangkannya.
Andika, Jendral Bintang 4 yang lahir 21 Desember 1964 bukanlah orang kaleng-kaleng, ia adalah sosok yang punya segudang pengalaman penting. Andika merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987. Setelahnya, ia langsung bergabung dengan satuan Korps Baret Merah (Koppasus).
Kariernya di Kopassus dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.
Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Selama bertugas, Andika juga banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.
Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, lulusan S-1 sarjana ekonomi dalam negeri itu berada di Washington DC, Amerika Serikat, untuk memperoleh pendidikan militer.
Andika pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri. Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), ia dapatkan saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.
Andika juga lulusan The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University. Setidaknya, Andika menyandang tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD.
Pada tahun 2014, ia pernah menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan memiliki pangkat Mayor Jendral (Mayjen). Dua tahun bertugas, ia kemudian dipercaya menjadi Panglima Kodam XII Tanjungpura.
Di tahun 2018, dia diangkat ebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad). Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal. Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Setelah menjadi Pangkostrad, ia kemudian diangkat ke level yang lebih tinggi, yakni Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Dari KSAD inilah kemudian karirnya semakin mentereng dengan diangkat menjadi Panglima TNI pada tahun 2021.
Tim Editor
Be the first to comment