Tak Inginkan Krisis Petani, Inilah Solusi Andika-Hendi

Foto : Andika-Hendi menjelaskan solusi berupa pemberian insentif pada petani muda saat debat kedua

Kota Semarang – Dalam sesi pertanyaan putaran pertama pada Debat kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah (Jateng) 2024 yang mempertemukan dua pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan digelar di Majapahit Convention (MAC), Semarang, Minggu (10/11/2024), membahas mengenai masalah dalam pertanian.

Dalam sesi pertanyaan tersebut Andika membahas bagaimana agar partisipasi petani muda milenial lebih tinggi lagi. Serta strategi apa yang bisa dilakukan supaya membuat generasi muda untuk terjun ke pertanian.

Ia mengungkapkan bahwa apabila generasi muda ini tidak didorong untuk masuk ke pertanian, akan terjadi krisis. Ia mengatakan juga saat ini Jawa Tengah merupakan penghasil padi nomor 2 setelah Jawa Timur. Begitu juga dengan jagungnya yang sama-sama berada dinomor 2. 

“Apabila generasi muda ini tidak kita dorong untuk masuk ke pertanian misalnya, ini akan terjadi krisis. Saat ini Jawa Tengah merupakan penghasil padi nomor 2 setelah Jawa Timur. Begitu juga dengan jagungnya kita nomor 2,” ungkap Andika.

Calon Gubernur nomor urut satu tersebut mengatkan bahwa 53% dari petani itu merupakan mereka yang berusia 45 tahun ke atas. Generasi muda itu memang salah satunya mungkin melihatnya dari efisiensi kemudian hasil. Tetapi ada juga diantara mereka yang ternyata juga kreatif selama kita memberikan dorongan.

Dari permasalahan tersebut, paslon Andika-Hendi memberikan solusi berupa memberikan insentif berupa pengurangan pajak retribusi maupun perijianan kepada usaha-usaha yang kemudian melibatkan generasi milenial dibidang pertanian.

“Jadi solusi kami juga antara lain, memberikan insentif. Insentif apakah berupa pengurangan pajak retribusi maupun perijianan kepada usaha-usaha yang kemudian melibatkan generasi milenial dibidang pertanian,” ungkapnya.

Dengan adanya solusi tersebut, mereka pun mengharapkan agar mereka-mereka (petani muda) punya ruang yang lebih besar dalam hal mengembangkan usahanya. Dan mereka-mereka juga harus punya keinginan menggunakan teknologi.

“Dengan harapan mereka-mereka ini punya ruang yang lebih besar dalam hal mengembangkan usahanya. Dan memang mereka-mereka juga harus punya keinginan menggunakan teknologi,”harapnya.

Dapat diketahui juga dari 8 sekian persen kelompok milenial yang bergerak dalam bidang pertanian biasanya tergerak apabila mereka ini melihat keuntungan.

Tetapi apabila mereka tidak melihat keuntungan, maka counts-nya akan tidak terlalu mudah mendorong mereka. Intinya mereka perlu dibantu oleh usaha-usaha besar selama kita membertikan insentif kepada mereka.

Tim Editor

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*