Politisi PDI Perjuangan Aria Bima menilai gerakan #2019GantiPresiden yang digerakkan kelompok oposisi akhir-akhir ini tidak mencerdaskan rakyat. Hal itu disampaikan Aria Bima di sela acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama para dai dan takmir masjid di Solo, Sabtu (07/04/2018). Gerakan yang dilakukan kelompok oposisi tersebut, menurut Aria Bima, merupakan gerakan pragmatis yang tidak mencerminkan gaya berpolitik cerdas untuk membangun konsolidasi demokrasi bernegara.
“#2019GantiPresiden itu antagonis yang tidak didasari hal rasional. Publik jangan diarahkan pada pemikiran-pemikiran yang tidak mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam kehidupan berpolitik,” kata Aria Bima. Aria Bima menilai gerakan tersebut tidak mencerdaskan rakyat dalam berdemokrasi karena hanya sekadar didasari keinginan serta didorong rasa suka dan tidak suka saja.
Lebih lanjut, Aria Bima menilai gerakan seperti ini lahir karena kelompok oposisi yang kurang dewasa dalam menjalani peran sebagai oposisi. “Saya pernah sepuluh sebagai oposisi, bukan kemudian mengolok-olok dan mencaci maki pemerintah. Tetapi menyampaikan pemikiran-pemikiran di luar pemikiran pemerintah supaya memberikan pemikiran alternatif kepada rakyat. Foto Presiden SBY ditaruh pada kerbau, kami protes juga,” ungkap Anggota DPR RI Dapil V Jateng tersebut.
Aria Bima menjelaskan bahwa setiap negara selalu menghadapi tantangan baru di setiap zaman. Karena itulah Indonesia memerlukan pemimpin yang visioner, antisipatif, responsif, dan membuat keputusan terukur. “Sekarang mau ganti atau tidak, mari kita evaluasi kepemimpinan Jokowi memenuhi hal ini atau tidak. Menurut rakyat dari berbagai survei, keyakinan publik masih dominan, 54 persen. PDI Perjuangan merespon ini dalam Rakernas untuk mencalonkan kembali Jokowi untuk periode kedua,” kata Aria Bima.
Aria Bima menghimbau kelompok oposisi tidak menggunakan segala cara untuk merebut kekuasaan karena hal itu tidak baik untuk pendidikan politik bangsa. Aria Bima mengatakan, “Oleh karena itu menurut saya gerakan #2019GantiPresiden itu tidak relevan dan tidak ikut mencerdaskan kehidupan berpolitik rakyat. Yang muncul hanya stigma-stigma dan masalah suka dan tidak suka saja.”
Be the first to comment