Gerakan Pramuka dan Kiprah Bung Karno di Dalamnya

Pramuka
Foto: Bung Kano menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional kepada Gerakan Pramuka 14 Agustus 1961

Kota Semarang – Selain tanggal 17, tanggal 14 menyimpan sejarah penting bagi bangsa Indonesia. Setiap tanggal 14 Agustus, seluruh rakyat di Bumi Pertiwi senantiasa menggelar peringatan Hari Praja Muda Karana (Pramuka).

Lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia tentu berjalan sangat panjang. Banyak cerita perjuangan yang akhirnya membuat pemerintah Indonesia akhirnya mengukuhkan Pramuka sebagai kepanduan induk. Adapun legalitas terbentuknya Pramuka itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Sejatinya, Pramuka yang menjadi gerakan kepanduan telah ada sejak pemerintahan kolonial. Mereka membuat organisasi bernama NPO dan NIPV. Kemudian, gerakan itu dicontoh oleh pribumi dengan membuat kepanduan di tingkat-tingkat daerah.

Banyaknya kepanduan yang berdiri atas pemrakarsaan pribumi seperti JPO, Hizbul Wathan, JJP, NP, NATIPIJ, dan PPS membuat pemerintah kolonial geram, sehingga mereka membuat kebijakan pelarangan dan pembubaran gerakan kepanduan milik rakyat Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, barulah kemudian lahir kepanduan yang bersifat nasional bernama Pandu Rakyat Indonesia dan PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Kemudian pada 9 Maret 1961, Sang Proklamator, Bung Karno berinisiatif untuk mempersatukan tokoh-tokoh gerakan kepanduan itu.

“Saya sebagai presiden, sebagai panglima tertinggi, sebagai mandataris, sebagai peperti, sebagai pemimpin besar revolusi, sebagai yang diberikan title itu kepada saya oleh MPRS, memerintahkan sekarang kepada seluruh kepanduan Indonesia, untuk meleburkan diri dalam satu organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka” ujar Bung Karno saat itu.

Bagi Sang Proklamator, gerakan kepanduan itu mesti bersatu dan bertransformasi sesuai dengan kondisi zaman. Mereka yang bergerak sporadis dan kedaerahan sebenarnya membuat pilu Bung Karno. Padahal, kepanduan itu ketika berkolaborasi bersama diyakini dapat menjadi bagian dari tulang punggu pembangunan nasional.

Akhirnya, dengan pertimbangan tersebut, aktivitas kepanduan yang di dalamnya juga memuat pendidikan dilebur menjadi Pramuka. Momentum tersebut menjadi cikal bakal lahirnya persatuan Pramuka yang kemudian di hari ini menjadi gerakan nasional.

Bung Karno kemudian melakukan penunjukan kepada Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono, Dr. A. Aziz Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono untuk kemudian menjadi panitia pembentukan Pramuka.

14 Agustus 1961 dibentuk-lah Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang diketuai langsung oleh Bung Karno. Pramuka kemudian diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas pada upacara di halaman Istana Negara. Hal ini ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Bung Karno ke Sultan Hamengkubuwono IX.

Tim Editor

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*