Kabupaten Banjarnegara – Setelah dilaksanakan Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) yang diinspeksi langsung oleh Mbak Puan Maharani, seluruh DPC PDI Perjuangan dari 35 kabupaten/kota se-Jateng langsung tancap gas mengonsolidir barisan. Kegiatan bertajuk Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) menjadi bukti konkret tindak lanjut kader banteng di tingkat kabupaten/kota.
Senin siang (16/9), Rakercabsus itu salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara. Bertempat di Aula Panti Marhaen Banjarnegara, Rakercabsus dihadiri langsung oleh Ketua DPC Partai Banjarnegara Nuryanto bersama jajaran, struktural PAC, Ranting, serta Badan dan Sayap Partai.
Beberapa nama tamu undangan khusus juga ikut serta pada acara itu, yakni Sekretaris DPD Partai Jateng Sumanto, Wasek Internal DPD Partai Jateng Eko Susilo, serta Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng Sri Ruwiyati.
Tak lupa, calon kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan juga dihadirkan langsung untuk menyapa mesin Partai. Mereka adalah Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi alias Hendi, paslon Cagub-cawagub Jateng serta Bugar Wijiseno dan Fahmi Umar Irawan, Cabup-cawabup Banjarnegara.
Dari pantauan Tim Derap Juang di lokasi acara, Andika-Hendi datang menggunakan kendaraan taktis (rantis). Mereka disambut hangat oleh peserta acara yang telah terlebih dahulu datang. Terlihat, Andika-Hendi juga diminta untuk ikut berswafoto.
Mengawali sambutan, Nuryanto mengatakan bahwa Banjarnegara memiliki tantangan tersendiri dalam aspek politik, mengingat sejak tahun 1998 belum pernah Banjarnegara dipimpin oleh bupati dari PDI Perjuangan.
“Sejak saya di PDI Perjuangan sejak 1998 hingga sekarang, di Banjarnegara kita belum punya bupati. Kehadiran Pak Andika, Mas Hendi, dan DPD tentu akan menjadi semangat bagi kita untuk memiliki pemimpin dari PDI Perjuangan. Pilkada kali ini, bahkan untuk di Pilbup Banjarnegara, kita benar-benar mengusung kader kita sendiri,” paparnya.
Sementara itu, untuk mencapai kemenangan dalam Pilkada 2024 baik untuk Pilgub Jateng maupun Pilbup Banjarnegara, mewakili DPD Partai Jateng, Sumanto meminta agar DPC Partai menindaklanjuti dengan mengonsolidir seluruh struktural Partai.
“Kita mau memecahkan rekor punya bupati di Banjarnegara. Kita pasti bisa, nanti kena efek dari Mas Rambo, pasti bisa. Setelah konsolidasi di tingkat cabang, maka selanjutnya adalah membuat Rapat Kerja Anak Cabang Khusus. Yang diundang adalah PAC dan Ranting. Konsolidasi kekuatan untuk mengenalkan Pak Andika-Mas Hendi ke masyarakat. Kita perlu ingat bahwa kepala daerah dari PDI Perjuangan semuanya punya prestasi,” terangnya.
Sebagai penegas, melalui Eko Susilo, DPD Partai Jateng kemudian membacakan surat rekomendasi pencalonan yang sudah disetujui dan diputuskan oleh DPP PDI Perjuangan. Untuk tingkat provinsi adalah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan tingkat Kabupaten Banjarnegara adalah Bugar Wijiseno-Fahmi Umar Irawan. Surat rekomendasi itu tentunya harus dipedomani dan seluruh kader Partai diminta untuk tegak lurus memenangkan paslon kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Berkesempatan untuk menyapa kader Partai di Banjarnegara, Andika mengaku dirinya sangat takjub dengan semangat dan ketangguhan mereka. Ia kemudian meminta agar kader PDI Perjuangan turut berpartisipasi dalam pemenangan Pilgub Jateng nanti.
“Kami berdua ditugaskan dan kami kulonuwun. Kami meminta bantuan kepada struktur Partai. DPC, PAC, dan Ranting kita harapkan ikut membantu, karena tanpa panjenengan semua, tentu kita tidak bisa. Apalagi tadi disampaikan di Banjarnegara belum ada pemimpin dari PDI Perjuangan. Tapi penting diingat, belum pernah bukan berarti tidak mungkin. Semua bisa terjadi, kita bisa menang kalau kita semuanya bergerak,” tuturnya.
Terkait dengan Alat Peraga Kampanye (APK) berupa baliho yang belum banyak terpasang, Andika meminta struktur Partai tetap tenang sembari mencari jalan keluar yang solutif.
“Meskipun baliho kita belum banyak, tapi kita jangan sampai kalah, kita tidak boleh kehilangan akal. PDI Perjuangan sudah membuktikan kita mampu untuk bertarung. Suara kita meningkat, meksipun pada Februari lalu situasinya tidak normal. Kita tidak boleh kekurangan akal, kita mesti bisa memenangkan. Misalnya, buka saja di google, kemudian tunjukkan kepada masyarakat. Kita tidak boleh kalah sama situasi,” pungkasnya
Tim Editor
Be the first to comment