Kota Semarang – Pasangan Cagub-cawagub Jateng nomor urut 1, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) hadir langsung dalam agenda debat ketiga yang diinisiasi oleh KPUD Jateng. Dalam kesempatan itu, Andika-Hendi menjelaskan secara detail strategi untuk mengembangkan sektor sosial kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan masyarakat.
Ketika ditanya kompetitor mengenai upaya untuk mengembangkan filosofi kebudayaan di Jateng, Andika menjawab ada beberapa indikator yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah.
“Saya mengembalikan ke variabel yang ada dalam indeks pembangunan kebudayaan di mana ada ekonomi kebudayaan, pendidikan, objek wisata atau warisan budaya, ekspresi budaya, budaya literasi, dan gender,” papar mantan Panglima TNI itu.
Andika juga menerangkan bahwa pengembangan kebudayaan yang baik memiliki implikasi terhadap peningkatan roda perekonomian. Adapun tantangannya saat ini adalah bagaimana untuk memenfaatkan resources dari pemerintah daerah secara efektif dan tepat sasaran.
“Karena dalam menafaatkan ekonomi budaya sendiri tidak lah mudah. Misalnya, kita sebagai pemprov tidak mudah untuk mengalokasikan APBD dan memberikan tenaga unsur pemerintahan. Kita memerlukan keterlibatan peran dari swasta. Kita hanya bisa membantu dalam regulasinya,” tuturnya.
Mengacu dari apa yang dijelaskan oleh Andika terkait pengembangan kebudayaan, maka ke depan peran masyarakat dan swasta menjadi sangat penting. Pemerintah daerah tidak akan menekan dengan kebijakan yang kaku. Justru, kreativitas masyarakat akan menjadi faktor penentu ditambah dengan dorongan penuh dari private sector.
Tim Editor
Be the first to comment