Kabupaten Temanggung – Sekalipun pertanian kopi di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan telah menunjukan progres yang baik, namun beberapa tantangan masih menjadi persoalan yang harus dihadapi oleh para pengolah produk. Salah satunya ialah pemasaran produk yang belum luas dan intens, sehingga hasil kopi belum bisa menciptakan kesejahteraan yang maksimal untuk warga.
Permasalah itu disampaikan langsung para petani kopi kepada Ketua DPR RI, Mbak Puan Maharani ketika melakukan kunjungan kerja di Temanggung. Petani meminta agar Mbak Puan turut serta mencarikan solusinya, sehingga produk kopi dari Gesing ini bisa dikenal di tingkat nasional, bahkan go international.
“Produk kopi di Desa Gesing ini sangat banyak, bahkan tadi sudah diceritakan mencapai 400 ton setiap tahun. Tapi, masalahnya adalah pemasaran belum luas. Kami pernah mengekspor, tapi itu hanya sekali dan tidak berkelanjutan. Harapan kami, Mbak Puan bisa memfasilitasi kepentingan petani kopi ini, sehingga produk kopi nanti dapat diekspor kembali,” tutur Sumiyati, Wakil Badan Pemasaran Produk Kopi Gesing, Rabu (31/01/2024).
Mbak Puan menjawab, kegiatan ekspor untuk suatu komoditas memang membutuhkan treatment yang kompleks. Kualitas yang bagus dari produksi kopi di Desa Gesing harus diikuti dengan kebutuhan pasar yang lain, termasuk mekanisme pemasaran dan penyesuaian harga.
“Harus terus berprogres. Sudah luar biasa dan ketika dimaksimalkan, maka akan mengangkat derajat hidup petani kopi. Tapi, ada tantangannya, misalnya adalah packaging. Untuk itu, nanti saya akan minta kementerian terkait untuk memberikan pelatihan gratis. Kemudian bagaimana pemasarannya, apakah akan online atau offline, sehingga nanti harapannya bisa ter-ekspor,” tutur Mbak Puan.
Be the first to comment