Relawan Baguna Jawa Tengah Evakuasi Korban Bencana di Sulawesi Tengah

Tim relawan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Jawa Tengah Angkatan II tiba di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah pada pukul 07.30 WITA, hari Rabu (10/10/2018). Sebanyak 22 relawan Baguna Jawa Tengah langsung menuju rumah dinas Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Tengah, Muharram Nurdin.

Setelah itu tim relawan Baguna Jawa Tengah berkoordinasi dengan Baguna Pusat untuk kegiatan selanjutnya. Sebelum turun ke lapangan, seluruh tim relawan Baguna Jawa Tengah divaksin di Dinas Kesehatan Kota Palu. Setelah itu, relawan Baguna Jawa Tengah bergabung dengan Basarnas, BNPB, PMI, TNI, dan Polri untuk melakukan penanganan korban gempa di Palu, Donggala, dan Sigi.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, mendukung penuh pengiriman tim relawan Baguna Jawa Tengah ke Sulawesi Tengah untuk membantu proses evakuasi korban dan penyaluran bantuan. “Meski kita ibarat semut-semut kecil yang hanya membawa setetes air dalam kobaran api duka, tak memberi arti apa-apa. Setidaknya kami Baguna Jateng ikut menunjukkan sikap kami, bersama para saudara-saudara kami yang sedang dilanda duka,” kata politisi yang akrab dipanggil Bambang Pacul itu.

Tim relawan Baguna Jateng turun dalam proses evakuasi korban gempa dan tsunami di Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut Palu, hari Rabu (10/10/2018). Selanjutnya relawan Baguna melakukan proses pemakaman korban bencana tersebut.

Selain proses evakuasi, tim relawan Baguna Jateng juga mendirikan posko dan dapur umum. Tim kesehatan Baguna melakukan pengobatan gratis bagi pengungsi korban gempa dan tsunami. Hingga hari Rabu (10/10/2018), tim kesehatan Baguna telah melayani 1.484 warga dengan rincian 610 orang di Kota Palu, 558 orang di Sigi, dan 316 orang di Donggala.

Di lapangan, tim Baguna mengalami kendala karena stok obat-obatan untuk anak-anak sudah habis dan harus menunggu kiriman obat. “Kita kehabisan stok obat-obatan untuk anak-anak. Karena memang di lapangan banyak orang tua yang memeriksakan anak-anaknya untuk obat,” kata Dewi Kencana, salah satu tim kesehatan Baguna.

Meskipun begitu pelayanan kesehatan untuk orang dewasa masih bisa dilakukan. Karena kebutuhan pelayanan kesehatan pengungsi yang banyak, tim kesehatan Baguna tidak hanya melayani pengungsi di posko, tetapi juga turun langsung ke tenda-tenda pengungsian. “Kalau obat-obatan sudah masuk kita lanjutkan aksi pengobatan gratis,” kata Dewi Kencana.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*