Rangkaian Kampanye Ganjar Yasin di pesisir utara

Rangkaian kampanye Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen di kawasan utara Jateng kali ini dimulai hari Jum’at di Rembang, Pati. Ganjar Pranowo dan Taj Yasin atau Gus Yasin ikut pengajian rutin hari Jumat di Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin Leteh, Rembang itu diisi langsung oleh KH Mustofa Bisri atau Gus Mus. Kali ini tentang pengajian tafsir kitab Al Ibriz

Ganjar tiba terlebih dahulu mengendarai mobil pribadinya, berbaju putih, berpeci hitam. Kedatangannya disambut secara langsung oleh KH Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus. Disusul Gus Yasin menyusul dengan kendaraan terpisah saat pengajian sudah berlangsung. Khas dengan sarung batik, berkemeja biru lengkap beserta pecinya.

Menurut Ganjar ulama dan umara memiliki kedudukan yang sama pentingnya dalam tubuh bangsa, ia sebagai umara menyadari dalam menjalin sinergi maka umara atau pemimpin mesti memiliki kesadaran untuk sowan mendatangi ulama.

Sementara di Pati, Ganjar disambut puluhan ribu rakyat serta diarak dengan Jeep. Ia berpesan agar seluruh warga jateng agar menjaga kerukunan, apalagi selama musim kampanye. Tidak perlu saling fitnah, tidak perlu saling gontok-gontokan. Kita bersama ciptakan Jateng yang damai yang rukun. Dari atas jeep, ganjarpranowo melambaikan tangan kepada masyarakat yang ada di pinggir jalan. Tak ayal, adanya Ganjar seolah menjadi magnet tersendiri dalam pawai tersebut.

Sementara di Pasar Bangsri Jepara mendadak riuh di Sabtu pagi. Penyebabnya, Ganjar memutuskan hendak sarapan di terminal yang bersebelahan dengan pasar tersebut. Ganjar yang berjalan kaki, menyempatkam menyapa pedagang dan pembeli yang beraktivitas.

Berulangkali, warga mencegat Ganjar untuk diajak foto bersama. Ketika bertemu rombongan anak punk dan anak jalanan yang nongkrong, Ganjar langsung menyambangi dan mengajak berkomunikasi. Di hadapan Ganjar mereka mengaku dari Kendal dan Pati, hidup di jalan bekerja dengan mengamen.

Ketika diminta Ganjar menyanyikan lagu Bintang Kecil, anak jalanan tersebut menyanggupinya. Sebagai imbalan, Ganjar membubuhkan tanda tangannya di kaos yang dikenakan.

“Bagaimana pun mereka adalah anak-anak kita yang harus dirangkul. Daripada di jalanan terus, nanti coba kita buatkan wadah untuk berkreasi dan berkarya. Di jalanan risiko tinggi, apalagi badan ditato kan juga belum jelas juga jarumnya steril atau enggak, bisa kena penyakit,”
ungkap Ganjar Pranowo.

Selain itu, Ganjar menampung aspirasi masyarakat. “Mereka bercerita soal pasar rusak. Harga bawang yang mulai baik, kulakan Rp 14 ribu dijual Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu. Beras sudah mulai turun, Rp 13 ribu ke Rp 11 ribu,”
Ganjar juga mengapresiasi laporan warga yang mengungkapkan mulai masuknya investasi di Jepara. “Dengan adanya investasi ini, maka membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran,” Ia meneruskan.

Warga Bangsri, Daryono menyatakan kaget dengan kedatangan Ganjar di Pasar dan Terminal Bangsri. Apalagi dia diajak duduk bersebelahan dengan Ganjar. “Mumpung ketemu pak Ganjar, sekalian saja saya sampaikan keluhan dan aspirasi,” ungkapnya.

( sumber detik dan @ganjaryasin )

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*