‘Ganjar-Mahfud’ Harapan Besar untuk Wong Cilik

Kota Semarang – Hadirnya berbagai elemen masyarakat, seperti buruh, nelayan, dan petani dalam acara Rapat Internal TKD Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di GOR Jatidiri, Kota Semarang nampaknya mengandung makna tersirat, Sabtu (04/11/2023). Mereka sebenarnya merupakan representasi Wong Cilik yang ingin menitipkan sebuah harapan kepada Ganjar dan Mahfud agar ke depan nasibnya lebih diperhatikan.

Memang tidak salah apabila buruh, petani, nelayan, ataupun elemen dari rakyat kecil yang lain memiliki kedekatan emosional dengan Ganjar-Mahfud serta mendukung mereka dalam Pilpres 2024 nanti. Mereka adalah pasangan capres-cawapres yang diusung oleh PDI Perjuangan di mana mempunyai tanggung jawab moral etis untuk memperkuat tenaga Rakyat Marhaen.

Rakyat Marhaen menurut Bung Karno adalah mereka yang tidak punya akumulasi kapital atau modal besar dalam menjalankan usahanya. Dalam era aktual, PDI Perjuangan kemudian menyebutnya sebagai Wong Cilik, orang-orang yang harus diperjuangkan nasibnya melalui pendekatan politik, kebijakan, maupun program yang eksplisit.

Ganjar-Mahfud juga adalah pribadi yang sederhana, lahir dari rahim rakyat. Mereka tentu lebih memahami apa yang menjadi kebutuhan prioritas masyarakat di akar rumput. Populisme yang dibawa oleh Ganjar-Mahfud sangat jelas berasal dari konsepsi politik yang mereka bawa dan atas pengalaman yang mereka lihat langsung di lapangan, bukan sebagai pendekatan elektoral semata.

Pemimpin dalam falsafah Jawa mempunyai sifat untuk selalu ngayomi, ngayemi, dan ngayani. Secara etimologi, ngayomi artinya memberi rasa aman, ngayemi adalah membuat rasa nyaman, serta ngayani berarti menguatkan. Ketiga sifat ini telah tercermin dalam track record Ganjar-Mahfud selama berkecimpung di dunia pemerintahan. Keduanya sama-sama orang yang pro terhadap Wong Cilik, selalu mengutamakan kepentingan publik, serta patut terhadap konstitusi dan undang-undang.

Tim Editor

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*