Menelaah Tugas Komunitas Juang dan Eyes Catching Publik

Kota Semarang – Setiap event politik yang di dalamnya ada nama PDI Perjuangan nampaknya memiliki kesan tersendiri. Contohnya adalah keterlibatan anak muda yang menjadi Tim Supporting. Mereka tergabung dalam satu wadah bernama Korps Komunitas Juang.

Tahun 2023 ini juga menjadi periode kompleks pembuktian lapangan derap Korps Komunitas Juang. Mereka telah ikut menjadi Tim Supporting seperti ketika acara puncak Bulan Bung Karno di GBK, Konsolidasi Kader PDI Perjuangan se-Jawa Tengah di Stadion Jatidiri, dan Rakernas IV PDI Perjuangan.

Terbaru, tugas yang mereka emban berada pada event Liga Soekarno Cup U-17 di GBK dan acara Rapat Internal TPD Ganjar-Mahfud di Stadion Jatidiri, Sabtu (04/11/2024).

Komunitas Juang
Foto: Kader Komunitas Juang Turut Serta dalam Menyiapkan Acara Rapat Internal TPD Ganjar-Mahfud di GOR Jatidiri, Kota Semarang (04/11/2023)

Mentor Juang (MJ) J. Hafidz Dinillah menyampaikan bahwa terdapat 500 Kader Komunitas Juang yang ditugaskan ke GBK pada tanggal 3 November 2023 sebagai Tim Supporting di GBK. Adapun untuk acara Rapat Internal di Stadion Jatidiri total ada 100 kader yang ditugaskan. Mereka berasal dari Korps Semarang Raya.

“Apa yang diminta tentu ada tantangan, yakni waktu yang singkat, padahal prosesnya panjang. Kita ketahui juga bahwa DPP-pun meminta dari Komunitas Juang yang bertugas. Tapi yang jelas bahwa Komunitas Juang sudah dikenal sebagai kader militan. Kedua, Komunitas Juang bisa membuktikan mereka mampu untuk menunaikan tugas yang diberikan,” papar MJ Hafidz.

“Ketiga, terbangun satu persepsi, setiap acara PDI Perjuangan, selama 9 tahun, untuk supporting kebersihan pasti Komunitas Juang. Banyak yang sudah familiar dengan istilah operasi semut dari Komunitas Juang, sehingga otomatis kita ditugaskan. Persepsi yang sudah terbangun harus dipertahankan, tugas harus dilaksanakan dengan baik,” lanjutnya.

MJ Hafidz juga menegaskan jika banyak pihak yang terkesima dengan kegiatan Komunitas Juang. Memastikan sebuah tempat bersih dan rapi sebenarnya adalah tugas yang bisa di-taken oleh DLH maupun institusi yang lain. Tapi, bagi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, mereka ingin mengajarkan kepada anak muda bahwa menjadi pemimpin masa depan mesti dimulai dari proses di bawah.

Kegiatan operasi semut seakan juga menjadi eyes catching atau pemandangan yang indah bagi publik. Bagaimana tidak, sebuah Partai berhasil untuk mendidik kader mudanya, di mana mereka tidak risih bergelut dengan sampah. “Membersihkan itu mudah, tapi menampilkan anak muda yang rapi, mampu berbaris itu tidak mudah. PDI Perjuangan berpaku pada proses, bukan hasil. Itu juga berlaku di Komunitas Juang,” pungkas MJ Hafidz.

Tim Editor

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*